PARALLEL COMPUTATION


Artikel Penulisan
Parallel Computation





Nama Anggota :
1.    Alfrido Rivaldi   (50415525)
2.    Calvin Yusuf      (51415427)
3.    Irham Zuhri        (53415442)
4.    Patrick Izzac       (55415323)
5.    Ridho Abdul       (55415921)
6.    Zaskya S Putri    (57415398)

Kelas :
4IA22

Mata Kuliah       : Pengantar Komputasi Modern
Dosen                  : Dr. RINA NOVIANA, SKOM,. MMSI



Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
2019
1.      Pendahuluan
Dalam bahasa indonesia komputasi bisa diarikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. hal ini ialah apa itu teori komputasi. komputasi paralel itu sendiri yaitu melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. komputasi paralel itu sendiri membutuhkan :
a.       Algoritma
b.      Bahasa Pemrograman
c.       Compiler
Program komputer paralel lebih susah untuk dibangun dibandingkan dengan program komputer serial, hal ini disebabkan keserempakan menimbulkan masalah yang potensial di dalam membagi pekerjaan menjadi subpekerjaan dan menggabungkan kembali subpekerjaan tersebut menjadi hasil oleh perangkat lunak, diantaranya kondisi berebut (race condition). komunikasi dan sinkronisasi diantara unit pemroses (processing unit) menjadi satu diantara tantangan terbesar untuk menghasilkan program paralel dengan performa yang baik.
2.      Sejarah singkat
Pada tahun 1958, peneliti IBM, yang bernama John Cocke dan Daniel Slotnick membahas tentang pemanfaatan paralelisme di dalam komputasi numerik untuk pertama kalinya. Burroughs Coporation memperkenalkan D825 pada tahun 1962, sebuah komputer dengan empat buah prosessor yang mengakses 16 modul memori dengan bantuan skalar bar-silang (cossbar switch).
3.      Latar Belakang
Komputasi paralel memanfaatkan beberapa elemen pemroses secara berkesinambungan untuk menyelesaikan permasalahan, dengan cara menyelesaikan permasalahan, dengan cara memecah masalah menjadi bagian-bagian independen, kemudian masing-masing bagian tersebut diselesaikan oleh masing-masing elemen pemroses sesuai dengan algoritma secara serempak. elemen pemroses dapat terdiri dari unit pemroses yang heterogen dan dapat pula terdiri dari unit pemroses yang homogen. elemen pemroses dapat berupa komputer tunggal dengan banyak prosessor, beberapa komputer yang terhubung dalam suatu jaringan, perangkat keras yang dikhususkan untuk melakukan komputasi paralel, ataupun kombinasi dari perangkat-perangkat yang lainnya.


A.    Parallelism Concept:
Teknik ini meningkatkan kecepatan proses dengan cara memperbanyak jumlah modul perangkat keras yang dapat beroperasi secarasimultan disertai dengan membentuk beberapa proses yang bekerja secara simultan pada modul-modul perangkat keras tersebut. Secara formal, pemrosesan paralel adalah sebuah bentuk efisien pemrosesan informasi yang menekankan pada eksploitasi dari konkurensi kejadian-kejadian dalam proses komputasi. Pemrosesan paralel dapat terjadi pada beberapa tingkatan (level) proses.
Tingkatan tertinggi pemrosesan paralel terjadi pada proses di antara banyak job (pekerjaan) atau pada program yang menggunakan multiprogramming, time sharing, dan multiprocessing. Multiprogramming kemampuan eksekusi terhadap beberapa proses perangkat lunak dalam sebuah system secara serentak, jika dibandingkan dengan sebuah proses dalam satu waktu, dan time sharing berarti menyediakan pembagian selang waktu yang tetap atau berubah-ubah untuk banyak program. Multiprocessing adalah dukungan sebuah sistem untuk mendukung lebih darisatu prosesor dan mengalokasikan tugas kepada prosesor-prosesor tersebut.
 Multiprocessing sering di implementasikan dalam perangkat keras (dengan menggunakan beberapa CPU sekaligus), sementara multiprogramming sering digunakan dalam perangkat lunak. Sebuahsistem mungkin dapat memiliki dua kemampuan tersebut, salah satu di antaranya, atau tidak sama sekali. Pemrosesan paralel dapat juga terjadi pada proses di antara prosedurprosedur atau perintah perintah (segmen program) pada sebuah program. untuk meningkatkan kecepatan proses komputasi, dapat ditempuh 2 cara:
1.      Peningkatan kecepatan perangkat keras.
2.      Peningkatan kecepatan perangkat lunak.

Tingkat Paralelisme
Berdasarkan tingkat paralelismenya prosesor paralel dapat dibagi menjadi beberapa tingkat sebagai berikut :
1.      Komputer Array:
a. Prosesor array : beberapa prosesor yang bekerja sama untuk mengolah set instruksi yangsama dan data yang berbeda - beda atau biasa disebut SIMD (Single Instruction-stream Multiple&ata)
b. Prosesor vektor : beberapa prosesor yang disusun seperti pipeline.
2.      Multiprosesor, yaitu sebuah sistem yang memiliki 2 prosesor atau lebih yang saling berbagi memori.
3.      Multikomputer, yaitu sebuah sistem yang memiliki 2 prosesor atau lebih yang masing-masing prosesor memiliki memori sendiri.



B.     Distributed Processing:
Kemampuan mengerjakan semua proses pengolahan data secara bersama antara komputer pusat dengan beberapa komputer yang lebih kecil dan saling dihubungkan melalui jalur komunikasi. Setiap komputer tersebut memiliki prosesor mandiri sehingga mampu mengolah sebagian data secara terpisah, kemudian hasil pengolahan tadi digabungkan menjadi satu penyelesaian total. Jika salah satu prosesor mengalami kegagalan atau masalah yang lain akan mengambil alih tugasnya. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.




C.    Architectural Parallel Computer:

a.       SISD (Single Instruction – Single Data)
Adalah satu-satunya yang menggunakanarsitektur Von Neumann. Ini dikarenakan pada model ini hanya digunakan 1 processor saja. Oleh karenaitu model ini bisa dikatakan sebagai model untuk komputasi tunggal. Sedangkan ketiga model lainnyamerupakan komputasi paralel yang menggunakan beberapa processor. Beberapa contoh komputer yangmenggunakan model SISD adalah UNIVAC1, IBM 360, CDC 7600, Cray 1 dan PDP 1.
b.      SIMD (Single Instruction – Multiple Data)
SIMD menggunakan banyak processordengan instruksi yang sama, namun setiap processor mengolah data yang berbeda. Sebagai contoh kitaingin mencari angka 27 pada deretan angka yang terdiri dari 100 angka, dan kita menggunakan 5processor. Pada setiap processor kita menggunakan algoritma atau perintah yang sama, namun datayang diproses berbeda. Misalnya processor 1 mengolah data dari deretan / urutan pertama hinggaurutan ke 20, processor 2 mengolah data dari urutan 21 sampai urutan 40, begitu pun untuk processor-processor yang lain. Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SIMD adalah ILLIAC IV,MasPar, Cray X-MP, Cray Y-MP, Thingking Machine CM-2 dan Cell Processor (GPU).

c.       MISD (Multiple Instruction – Single Data)
MISD menggunakan banyak processordengan setiap processor menggunakan instruksi yang berbeda namun mengolah data yang sama. Hal inimerupakan kebalikan dari model SIMD. Untuk contoh, kita bisa menggunakan kasus yang sama padacontoh model SIMD namun cara penyelesaian yang berbeda. Pada MISD jika pada komputer pertama,kedua, ketiga, keempat dan kelima sama-sama mengolah data dari urutan 1-100, namun algoritma yangdigunakan untuk teknik pencariannya berbeda di setiap processor. Sampai saat ini belum ada komputeryang menggunakan model MISD.

d.      MIMD (Multiple Instruction – Multiple Data)
MIMD menggunakan banyakprocessor dengan setiap processor memiliki instruksi yang berbeda dan mengolah data yang berbeda.Namun banyak komputer yang menggunakan model MIMD juga memasukkan komponen untuk modelSIMD. Beberapa komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM POWER5, HP/CompaqAlphaServer, Intel IA32, AMD Opteron, Cray XT3 dan IBM BG/L.

D.    Implementasi Parallel Computation:
WETA Digital, sebuah perusahaan animasi dan spesial efek yang bermarkas di Selandia Baru, membangun fasilitas render farm berbasis cluster hingga skalabilitas ribuan prosesor untuk mengerjakan film ini. Jika sekuel Lord of The Ring dikerjakan dengan personal computer (PC) yang tercepat saat ini, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk menyelesaikan proses rendering. Bagi para artis grafis 3D atau animator, hal yang paling menyita waktu adalah menunggu proses rendering.

Beberapa waktu lalu Pixar, sebuah studio 3D spesial efek membangun HPC Cluster baru berbasis 1.920 prosesor Intel Xeon untuk menggantikan mesin Sun Enterprise Render Server yang dipakai untuk produksi film Monster Inc.Oracle, vendor aplikasi database terkemuka telah mendukung teknologi cluster dengan meluncurkan Oracle 9i.
Berpikir sedikit optimistis, dengan dukungan ini setidaknya kita bisa mengevaluasi ulang kebutuhan kita membeli mainframe yang mahal untuk menjalankan aplikasi enterprise Anda dan menggantikan dengan mesin berbasis HPC Cluster. Dan mungkin, dengan sedikit percaya diri, mesin tersebut dapat merupakan produk rakitan sendiri. Selain dapat menjadi indikasi kegiatan riset dan pencapaian teknologi kepemilikan superkomputer, hal itu juga merupakan masalah prestisius bangsa. Salah satu proyek yang cukup ambisius tahun ini adalah RedGrid, sebuah supercluster RRC yang dibangun oleh Cray dengan prosesor AMD Opteron dan diprediksikan menjadi superkomputer nomor dua tercepat di dunia.
Di negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura terdapat banyak sekali proyek HPC Cluster yang dibangun untuk kebutuhan riset dan industri. Bagaimana dengan Indonesia? Mungkin sampai saat ini belum ada satu lembaga penelitian atau universitas pun yang memiliki HPC Cluster. Pertanyaan perlu atau tidak merupakan hal yang relatif dan mengingat bahwa di negara kita hampir tidak ada riset teknologi maju ataupun dasar. Kecenderungan kita adalah membeli sebuah solusi jadi dan bukan know-how, membuat bangsa ini sangatlah sukar untuk maju secara teknis dalam bidang teknologi.


SUMBER :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Grafik (Desain Pemodelan Grafik)

Flowchart Daur Ulang Sampah

PENERAPAN KOMPUTASI MODERN BERBASIS WEBSITE (PIZZA HUT)